Karangan Pribadi.
Disaat seluruh dunia membencimu,
percayalah langkahku selalu bersamamu.
Karena aku mempunyai rasa.
Rasa tanpa syarat yang hanya kau pemiliknya.
Karangan Pribadi
Maaf jika senyumku tersembunyi dibalik air mata.
Dan kata-kata mesra menjadi tanpa daya karena terperangkap dalam prasangka.
Tapi Tuhan tauu...
Cinta yang kupunya lebih berwarna dari yang kau kira.
Karya : Naura Khalilah Hakim
Malam ini dingin ya.
Mungkin karena hangatnya candamu telah pergi, lepas landas dari kehidupanku.
Malam ini sepi ya.
Mungkin karena suaramu menghilang, berhenti menggema hingga lorong-lorong telingaku kosong.
Malam ini bodoh ya.
Mungkin karena aku sedang tenggelam dalam rasa, namun menolak untuk menyelamatkan diri.
Malam ini kasihan ya.
Karena aku hanya bisa memikirkanmu tanpa jeda, berharap bisa berhenti, hilang kendali, remku mati.
Malam ini anehnya.
Mungkin karena yang biasanya ada, sudah tak ada.
Malam ini aku ingin berucap,
Terima kasih, telah menjadi melodi hambarnya lirik laguku.
Telah menjadi suara di heningnya ronggaku, telah melengkapiku, dengan keberadaanmu.
Maaf bila aku bising, membuatmu penat.
Maaf bila aku penuh keburukkan, membuatmu sesak.
Maafkan aku, malamku, dan puisi kecilku ini. Karena kami hanya sama-sama merindukanmu.
Karangan Monika Sebentina
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku